Urutan dan Nama Versi Android dari Terendah sampai Tertinggi

Urutan dan Nama Versi Android dari Terendah sampai Tertinggi

Kita semua pasti sudah familiar dengan Android, kan? Sistem operasi ini sudah menjadi bagian dari hidup kita sehari-hari, mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Tapi, tahukah kamu bagaimana Android berevolusi dari masa ke masa? Yuk, kita telusuri urutan versi Android dari yang terendah hingga yang tertinggi! 

Baca juga: Perbedaan Antara Google Chrome Versi Stable, Beta, Dev dan Canary

Urutan dan Nama Versi Android dari Terendah sampai Tertinggi

Berikut ini adalah urutan dan nama versi Android dari yang terendah sampai tertinggi:

1. Android 1.0 (Alpha) – 2008

Android pertama kali diluncurkan pada 23 September 2008 dengan versi Android 1.0 yang dikenal dengan nama kode Alpha. Pada masa awal ini, Android masih sangat sederhana dan belum begitu populer, tetapi versi ini sudah memiliki beberapa fitur dasar yang penting. Android 1.0 sudah dilengkapi dengan aplikasi seperti Google Maps, Gmail, YouTube, dan browser web yang mendukung HTML.

Yang membuat Android mulai menonjol adalah sifatnya yang open source, yang berarti sistem ini dapat digunakan oleh banyak produsen ponsel tanpa biaya lisensi. Fitur-fitur seperti sinkronisasi dengan Google Contacts, kalender, dan sinkronisasi email juga sudah tersedia di versi ini. Meskipun belum banyak orang mengenal Android pada waktu itu, fondasi kuat yang dibangun oleh Android 1.0 membuka jalan bagi dominasi Android di masa depan.

2. Android 1.1 (Beta) – 2009

Android 1.1 (Beta) dirilis pada Februari 2009, hanya beberapa bulan setelah peluncuran Android 1.0. Versi ini tidak membawa banyak perubahan besar, tetapi menambahkan beberapa fitur yang berguna dan meningkatkan stabilitas sistem. Salah satu peningkatan utama di Android 1.1 adalah kemampuan untuk menyimpan lampiran pesan MMS, sesuatu yang sederhana namun sangat dibutuhkan pada saat itu.

Versi ini juga memperbaiki beberapa bug dan meningkatkan performa aplikasi seperti Maps dan aplikasi lainnya yang terhubung dengan layanan Google. Android masih terus berkembang, tetapi versi ini menandai langkah kecil namun penting dalam meningkatkan pengalaman pengguna.

3. Android 1.5 (Cupcake) – 2009

Pada April 2009, Android 1.5 yang dikenal dengan nama Cupcake dirilis. Ini adalah awal dari tradisi penamaan Android menggunakan nama makanan penutup. Cupcake adalah versi yang membawa perubahan besar bagi sistem operasi Android. Salah satu fitur terbesarnya adalah diperkenalkannya keyboard virtual, yang menggantikan kebutuhan untuk keyboard fisik yang sebelumnya masih digunakan di banyak ponsel.

Selain itu, Cupcake memperkenalkan dukungan untuk widget, memungkinkan pengguna menambahkan informasi yang sering diakses langsung di layar utama, seperti jam, cuaca, atau media sosial. Cupcake juga memperkenalkan kemampuan untuk merekam dan memutar video, serta dukungan animasi yang lebih halus pada antarmuka pengguna. Ini adalah awal dari Android sebagai sistem yang dapat disesuaikan sepenuhnya oleh penggunanya.

4. Android 1.6 (Donut) – 2009

Pada bulan September 2009, Android 1.6 (Donut) dirilis dengan membawa fitur-fitur baru yang signifikan. Salah satu fitur terbesarnya adalah dukungan untuk berbagai resolusi layar dan perangkat dengan berbagai ukuran. Ini memungkinkan Android dapat digunakan di berbagai perangkat, tidak hanya pada ponsel pintar tetapi juga pada tablet. Donut juga memperkenalkan pencarian suara di mana pengguna bisa melakukan pencarian dengan suara mereka, sesuatu yang saat itu sangat inovatif.

Android Market (sekarang dikenal sebagai Google Play Store) juga mengalami peningkatan, membuatnya lebih mudah bagi pengguna untuk menemukan aplikasi dan game. Donut memperkenalkan dasbor sistem yang lebih baik yang memberikan statistik penggunaan baterai, sehingga pengguna dapat mengelola daya perangkat mereka dengan lebih efisien. Dengan Donut, Android mulai mengukuhkan posisinya sebagai pesaing serius di pasar smartphone.

5. Android 2.0-2.1 (Eclair) – 2009

Pada Oktober 2009, Android merilis Android 2.0 dengan nama Eclair, yang membawa beberapa fitur baru yang revolusioner pada zamannya. Salah satu fitur paling terkenal dari Eclair adalah Google Maps Navigation, yang merupakan sistem navigasi GPS pertama yang memberikan arah turn-by-turn secara gratis di smartphone. Ini membuat ponsel Android menjadi alat navigasi yang sangat berguna, menggantikan perangkat GPS konvensional.

Eclair juga memperkenalkan fitur wallpaper bergerak (live wallpaper) yang memberikan tampilan dinamis pada layar utama. Selain itu, Eclair meningkatkan performa kamera dengan fitur seperti fokus otomatis, dukungan untuk flash, dan mode zoom. Versi ini juga mendukung fitur multi-touch, memungkinkan pengguna untuk melakukan gerakan seperti pinch-to-zoom pada foto dan halaman web.

6. Android 2.2 (Froyo) – 2010

Pada Mei 2010, Android meluncurkan versi Android 2.2 (Froyo), yang menandai lompatan besar dalam performa dan kecepatan. Froyo memperkenalkan kompilasi JIT (Just-In-Time), yang secara signifikan mempercepat aplikasi dengan mengoptimalkan cara kode dijalankan di perangkat. Fitur ini membuat perangkat Android bekerja jauh lebih cepat dibandingkan versi sebelumnya.

Froyo juga memperkenalkan fitur hotspot Wi-Fi, memungkinkan ponsel Android untuk berbagi koneksi internetnya dengan perangkat lain. Ini adalah fitur revolusioner pada saat itu, mengingat bahwa perangkat lain seperti laptop dan tablet dapat terhubung ke internet melalui ponsel. Fitur push notification juga menjadi lebih canggih, memungkinkan aplikasi untuk memberikan pembaruan langsung ke pengguna.

7. Android 2.3 (Gingerbread) – 2010

Android 2.3 (Gingerbread) dirilis pada Desember 2010 dan membawa banyak peningkatan terutama dalam hal efisiensi daya. Salah satu tantangan terbesar smartphone adalah daya tahan baterai, dan Gingerbread berusaha memecahkan masalah ini dengan menyediakan kontrol yang lebih baik terhadap aplikasi yang berjalan di latar belakang. Ini memperpanjang masa pakai baterai, yang menjadi salah satu keluhan utama pengguna ponsel pada masa itu.

Selain itu, Gingerbread memperkenalkan dukungan Near Field Communication (NFC), yang memungkinkan ponsel untuk berkomunikasi dengan perangkat lain hanya dengan mendekatkannya. Ini membuka jalan bagi teknologi pembayaran mobile yang kita gunakan hari ini. Versi ini juga menghadirkan antarmuka yang lebih ramah pengguna dengan warna yang lebih kontras dan ikon yang lebih besar.

8. Android 3.0-3.2 (Honeycomb) – 2011

Pada tahun 2011, Android memperkenalkan Honeycomb yang khusus dirancang untuk tablet. Honeycomb memperkenalkan antarmuka yang lebih besar dan lebih kompleks yang memanfaatkan layar tablet yang lebih besar. Salah satu inovasi utamanya adalah fitur multitasking yang ditingkatkan dengan tombol navigasi di layar, yang memungkinkan pengguna untuk beralih di antara aplikasi dengan lebih mudah.

Desain Honeycomb dirancang agar lebih cocok untuk penggunaan perangkat layar besar, dengan fokus pada antarmuka yang lebih luas dan fitur yang memudahkan pengguna untuk bekerja dengan aplikasi produktivitas, seperti dokumen dan spreadsheet. Meskipun tidak banyak digunakan pada smartphone, Honeycomb menjadi landasan bagi pengembangan Android di perangkat dengan layar yang lebih besar seperti tablet dan Chromebook di masa mendatang.

9. Android 4.0 (Ice Cream Sandwich) – 2011

Dirilis pada Oktober 2011, Android 4.0 (Ice Cream Sandwich) adalah versi Android yang menyatukan desain untuk smartphone dan tablet. Antarmuka Holo UI yang diperkenalkan di versi ini membawa perubahan besar pada tampilan Android, dengan desain yang lebih minimalis dan bersih. Versi ini juga memperkenalkan face unlock, yang memungkinkan pengguna membuka kunci perangkat hanya dengan menggunakan pengenalan wajah.

Ice Cream Sandwich juga memperkenalkan pemberitahuan swipe-to-dismiss, memungkinkan pengguna untuk menghapus notifikasi hanya dengan menggeseknya. Selain itu, versi ini membawa peningkatan besar dalam hal performa, seperti pengelolaan memori yang lebih baik, yang membuat aplikasi berjalan lebih cepat dan stabil.

10. Android 4.1-4.3 (Jelly Bean) – 2012-2013

Jelly Bean diperkenalkan pada 2012 dengan versi Android 4.1, dan kemudian diperbarui hingga versi 4.3. Salah satu fitur terbesar yang diperkenalkan Jelly Bean adalah Project Butter, yang membuat antarmuka pengguna menjadi lebih halus dan responsif. Dengan optimisasi ini, Jelly Bean memberikan pengalaman pengguna yang lebih lancar, dengan animasi yang tidak terputus.

Jelly Bean juga memperkenalkan Google Now, asisten digital yang memberikan informasi kepada pengguna berdasarkan kebiasaan mereka, seperti memberikan saran rute tercepat untuk perjalanan sehari-hari atau informasi cuaca. Versi ini juga membawa notifikasi yang dapat diperluas, memungkinkan pengguna untuk langsung membalas pesan atau melakukan tindakan lain langsung dari notifikasi.

11. Android 4.4 (KitKat) – 2013

Pada Oktober 2013, Android meluncurkan Android 4.4 (KitKat) dengan fokus pada optimalisasi performa, bahkan untuk perangkat dengan spesifikasi yang lebih rendah. KitKat memperkenalkan modus layar penuh yang menghilangkan bilah status dan tombol navigasi untuk memberikan pengalaman menonton yang lebih imersif.

Selain itu, KitKat membawa peningkatan signifikan pada pengelolaan memori, yang memungkinkan perangkat dengan RAM rendah tetap dapat menjalankan aplikasi tanpa lag. KitKat juga memperkenalkan dukungan untuk cetak langsung dari perangkat Android, serta fitur Google Voice Search yang lebih ditingkatkan.

12. Android 5.0-5.1 (Lollipop) – 2014-2015

Lollipop diperkenalkan pada November 2014 dengan perubahan besar dalam desain antarmuka yang dikenal dengan nama Material Design. Material Design membawa tampilan yang lebih dinamis dengan animasi yang halus, bayangan, dan warna yang lebih cerah. Lollipop juga memperkenalkan dukungan untuk prosesor 64-bit, yang memungkinkan perangkat untuk menangani lebih banyak data dan menjalankan aplikasi yang lebih berat.

Lollipop juga membawa perubahan signifikan dalam manajemen notifikasi, memungkinkan pengguna untuk mengontrol pemberitahuan langsung dari layar kunci. Selain itu, fitur baterai hemat daya yang diperkenalkan di Lollipop membantu memperpanjang masa pakai baterai hingga beberapa jam lebih lama.

13. Android 6.0 (Marshmallow) – 2015

Marshmallow, yang dirilis pada Oktober 2015, membawa fitur Google Now on Tap, yang memungkinkan pengguna untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang konten yang ditampilkan di layar hanya dengan menekan dan menahan tombol beranda. Fitur ini menggunakan kecerdasan buatan untuk memahami konteks dan memberikan informasi yang relevan.

Selain itu, Marshmallow memperkenalkan perizinan aplikasi berbasis izin, yang memberikan kontrol lebih besar kepada pengguna tentang data apa yang dapat diakses oleh aplikasi. Marshmallow juga membawa peningkatan pada manajemen baterai dengan fitur Doze, yang secara otomatis menghemat baterai ketika perangkat tidak digunakan.

14. Android 7.0-7.1 (Nougat) – 2016-2017

Android Nougat, dirilis pada Agustus 2016, memperkenalkan fitur multi-window, yang memungkinkan pengguna untuk menjalankan dua aplikasi secara bersamaan di layar yang sama. Fitur ini sangat bermanfaat untuk multitasking, terutama pada perangkat dengan layar yang lebih besar.

Nougat juga memperkenalkan notifikasi balasan cepat, yang memungkinkan pengguna untuk membalas pesan langsung dari notifikasi tanpa perlu membuka aplikasi. Selain itu, fitur mode hemat data membantu mengurangi penggunaan data oleh aplikasi yang berjalan di latar belakang.

15. Android 8.0-8.1 (Oreo) – 2017-2018

Android Oreo, dirilis pada Agustus 2017, membawa banyak fitur baru yang meningkatkan performa dan pengalaman pengguna. Salah satu fitur terbesar adalah Picture-in-Picture mode, yang memungkinkan pengguna untuk menonton video sambil menggunakan aplikasi lain. Oreo juga memperkenalkan dukungan untuk saluran notifikasi, di mana pengguna dapat mengelola notifikasi berdasarkan kategori tertentu.

Fitur lain yang diperkenalkan adalah dukungan untuk autofill, yang memudahkan pengguna untuk memasukkan informasi login atau data lain secara otomatis. Oreo juga meningkatkan performa sistem dengan optimisasi baterai dan waktu boot yang lebih cepat.

16. Android 9 (Pie) – 2018

Android 9 (Pie), dirilis pada Agustus 2018, membawa antarmuka yang lebih intuitif dengan navigasi berbasis gesture yang menggantikan tombol navigasi tradisional. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menggeser layar untuk beralih antara aplikasi, kembali ke layar utama, atau membuka menu multitasking.

Pie juga memperkenalkan fitur Adaptive Battery, yang menggunakan pembelajaran mesin untuk memprioritaskan penggunaan baterai pada aplikasi yang paling sering digunakan. Fitur lain seperti Digital Wellbeing membantu pengguna mengelola waktu yang dihabiskan di ponsel, memberikan laporan penggunaan harian, dan memungkinkan mereka mengatur batas waktu untuk aplikasi tertentu.

17. Android 10 – 2019

Pada September 2019, Android 10 dirilis dengan fokus pada privasi dan keamanan pengguna. Android 10 memperkenalkan fitur dark mode secara sistem luas, yang memberikan tampilan gelap di seluruh antarmuka, membuatnya lebih nyaman untuk digunakan di malam hari dan menghemat baterai pada perangkat dengan layar OLED.

Selain itu, Android 10 memperkenalkan kontrol privasi yang lebih canggih, yang memungkinkan pengguna untuk memberikan izin kepada aplikasi hanya saat sedang digunakan. Android 10 juga membawa peningkatan pada kontrol gestur, yang lebih halus dan intuitif dibandingkan dengan versi sebelumnya.

18. Android 11 – 2020

Android 11, dirilis pada September 2020, memperkenalkan beberapa fitur baru yang meningkatkan komunikasi dan kontrol perangkat. Salah satu fitur utamanya adalah notifikasi percakapan terpisah, yang mengelompokkan pesan dari berbagai aplikasi di satu tempat untuk memudahkan akses.

Android 11 juga memperkenalkan bubble chat, yang memungkinkan pengguna untuk tetap berkomunikasi tanpa harus membuka aplikasi chat sepenuhnya. Fitur pengelolaan izin sementara memberikan kontrol lebih besar kepada pengguna atas data yang dibagikan dengan aplikasi.

19. Android 12 – 2021

Pada Oktober 2021, Android meluncurkan Android 12, yang membawa desain antarmuka baru yang disebut Material You. Material You memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan tampilan ponsel dengan warna yang diambil dari wallpaper mereka. Ini memberikan pengalaman yang lebih personal dan dinamis.

Selain itu, Android 12 membawa peningkatan pada privasi, seperti privacy dashboard, yang memberikan gambaran lengkap tentang data apa yang diakses oleh aplikasi. Fitur Quick Settings juga diperbarui dengan akses yang lebih cepat ke kontrol penting seperti mode pesawat, Bluetooth, dan Wi-Fi.

20. Android 13 – 2022

Android 13, yang dirilis pada Agustus 2022, melanjutkan fokus pada privasi dan personalisasi. Fitur Photo Picker memungkinkan pengguna untuk memberikan akses terbatas ke foto tertentu daripada seluruh galeri. Android 13 juga meningkatkan dukungan untuk perangkat dengan layar yang lebih besar, seperti tablet dan ponsel lipat.

21. Android 14 – 2023

Dan akhirnya, kita sampai di Android 14! Pada versi ini, Android benar-benar fokus pada pengalaman pengguna yang lebih canggih dan peningkatan efisiensi. Salah satu fitur menarik di Android 14 adalah peningkatan pada privasi dan keamanan, termasuk kontrol yang lebih kuat terhadap data pribadi yang dibagikan ke aplikasi. Selain itu, fitur kesehatan digital juga ditingkatkan, di mana kita bisa lebih mudah mengatur waktu layar dan menjaga keseimbangan hidup digital.

Bagi para pengguna ponsel dengan layar lipat, Android 14 juga memperkenalkan optimasi yang lebih baik untuk mendukung perangkat lipat dan tablet dengan antarmuka yang lebih dinamis dan responsif. Tidak hanya itu, Android 14 juga menghadirkan peningkatan efisiensi baterai yang memungkinkan kita menggunakan ponsel lebih lama dengan konsumsi daya yang lebih rendah.

Kita juga diperkenalkan dengan fitur pengaturan tampilan adaptif, yang membuat ponsel lebih fleksibel dalam menyesuaikan performa dan tampilan sesuai kebutuhan kita sehari-hari. Android 14 benar-benar membawa pengalaman yang lebih personal dan efisien, sekaligus semakin menjaga keamanan data kita.

Baca juga: Apa Itu Software Open Source dan Close Source? Berikut Penjelasannya

Demikianlah urutan dan nama versi Android dari yang terendah sampai tertinggi. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mengetahui sejarah perkembangan sistem operasi Android. 

Terima kasih

Referensi: 
https://www.androidauthority.com/history-android-os-name-789433/
https://en.wikipedia.org/wiki/Android_version_history
https://developer.android.com/about/versions?hl=id

Tarmuji
Tarmuji Penggemar Teknologi dan Penikmat Kopi

Posting Komentar untuk "Urutan dan Nama Versi Android dari Terendah sampai Tertinggi"