Jangan Tergoda Harga Murah! Begini Cara Memilih HDD Baru yang Berkualitas

Entah untuk menyimpan dokumen penting, foto-foto kenangan, video-video favorit, atau game berukuran besar, semuanya butuh ruang simpan yang memadai pada laptop atau PC yang digunakan. 

Nah, salah satu media penyimpanan yang masih populer sampai sekarang adalah Hard Disk Drive (HDD). Meski sekarang sudah ada SSD yang lebih cepat, HDD masih menjadi pilihan utama karena harganya yang lebih terjangkau untuk kapasitas besar.

Tapi, satu hal yang perlu kita garis bawahi: jangan asal beli HDD hanya karena harganya murah. Harga yang menggoda kadang justru menyimpan risiko besar, mulai dari performa buruk, cepat rusak, sampai data hilang begitu saja.

Di artikel ini, kita akan bahas tuntas gimana cara memilih HDD baru yang berkualitas, biar kita nggak rugi di kemudian hari.

Tips Memilih/Membeli HDD Baru yang Berkualitas

1. Kenali Jenis HDD yang Tersedia di Pasaran

Sebelum masuk ke tips membeli, kita perlu tahu dulu jenis-jenis HDD yang tersedia:

a. HDD Internal

Biasanya digunakan di dalam laptop atau PC desktop. Pastikan kita memilih ukuran (form factor) yang sesuai:

• 2.5 inch untuk laptop
• 3.5 inch untuk PC desktop

b. HDD Eksternal

Digunakan untuk backup data atau mobilitas tinggi. Biasanya sudah dilengkapi casing dan konektivitas USB.

c. HDD Surveillance dan NAS

Jenis HDD ini dirancang khusus untuk sistem kamera pengawas (CCTV) dan NAS (Network Attached Storage). Mereka bekerja 24/7, tahan banting, dan punya durabilitas tinggi.

2. Kapasitas Sesuai Kebutuhan

Jangan langsung tergiur beli HDD 4TB cuma karena lagi diskon. Tanyakan dulu ke diri kita sendiri:

"Apa benar saya butuh kapasitas sebesar itu?"

Kalau kita hanya ingin menyimpan dokumen, foto, dan file standar, HDD 1TB sudah sangat cukup. Tapi kalau kita seorang content creator, editor video, atau gamer, HDD 2TB ke atas bisa jadi pilihan yang tepat.

3. Perhatikan Kecepatan RPM (Rotations Per Minute)

RPM menunjukkan seberapa cepat piringan di dalam HDD berputar. Semakin tinggi angkanya, semakin cepat HDD membaca dan menulis data.

• 5400 RPM: Lebih hemat daya dan tidak berisik, cocok untuk keperluan ringan.
• 7200 RPM: Performa lebih kencang, cocok buat yang sering akses file besar.
• 10.000 RPM (rare): Sudah mulai ditinggalkan karena kalah dengan SSD.

Kalau kita butuh keseimbangan antara kecepatan dan harga, HDD 7200 RPM adalah pilihan paling ideal.

4. Lihat Cache Memory

Cache (buffer) pada HDD berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara saat proses baca/tulis berlangsung.

Semakin besar cache-nya, semakin cepat performanya.

Biasanya tersedia dalam:

• 32MB
• 64MB
• 128MB
• 256MB

Kalau kita bisa pilih yang 64MB ke atas, itu akan lebih baik untuk multitasking dan akses data lebih cepat.

5. Cek Teknologi dan Fitur Tambahan

Beberapa HDD sudah dilengkapi fitur dan teknologi tambahan seperti:

• Teknologi SMR vs CMR: CMR (Conventional Magnetic Recording) lebih disukai karena konsisten dalam kecepatan tulis, sedangkan SMR (Shingled Magnetic Recording) lebih murah tapi bisa melambat dalam penulisan data besar.
• Shock Sensor: Untuk HDD eksternal, fitur ini penting agar data tidak corrupt saat terkena benturan.
• Software Backup: Beberapa merek menyertakan software backup otomatis untuk keamanan data.
• Dan Lain Sebagainya (Tergantung dari brand yang membuatnya)

6. Pilih Brand Terpercaya

Dalam dunia HDD, untuk saat ini hanya ada tiga brand yang memproduksi atau membuat HDD. yaitu:

• Seagate
• Western Digital (WD)
• Toshiba

Jika ada brand yang menjual HDD selain dari tiga brand diatas, maka kemungkinan HDD tersebut Rebarnd atau Refurbished.

Untuk lebih jelasnya mungkin bisa baca Daftar Perusahaan Raksasa di Balik Produksi Hardisk (HDD) di Dunia

Brand bukan segalanya, tapi membeli dari merek ternama akan memberi kita jaminan kualitas, layanan purna jual, dan ketersediaan suku cadang.

7. Pastikan Ada Garansi Resmi

HDD adalah perangkat mekanik yang rentan rusak, terutama kalau jatuh atau overheat. Maka penting banget buat pilih produk dengan garansi resmi minimal 2 tahun, bahkan ada beberapa brand yang berani kasih garansi hingga 5 tahun.

Simpan baik-baik nota dan kartu garansi, karena kita nggak tahu kapan akan membutuhkannya.

8. Jangan Beli HDD Refurbished atau Bekas

HDD Refurbished merupakan hardisk yang sebelumnya pernah digunakan atau dikembalikan oleh pemilik sebelumnya, kemudian diperbaiki, diuji ulang, dan dijual kembali oleh produsen atau pihak ketiga dengan kondisi yang diklaim layak pakai.

Harga HDD bekas atau refurbished memang menggiurkan. Tapi kita perlu hati-hati karena:

• Tidak diketahui masa pakainya.
• Bisa saja pernah digunakan secara intensif 24/7.
• Umur pakai HDD itu terbatas (MTBF - Mean Time Between Failure).

Jika kita tetap nekat beli, pastikan kita tahu risiko dan hanya beli dari toko terpercaya.

9. Cek Ulasan dan Komentar Pengguna

Sebelum membeli HDD, coba kita cari review dari pengguna lain di marketplace seperti Tokopedia, Shopee, atau forum-forum seperti Kaskus dan Reddit.

Perhatikan komentar soal:

• Daya tahan
• Kecepatan
• Layanan garansi
• Keaslian produk

Kadang, pengalaman pengguna lain bisa jadi insight berharga buat keputusan kita.

10. Beli di Tempat Terpercaya

Terakhir, tapi sangat penting. Jangan beli HDD dari sembarang toko. Pastikan kita beli di toko resmi atau distributor resmi 

Atau jika di Marketplace yang punya sistem pengembalian barang sehingga nanti akan mempermudah jika barang yang diterima tidak sesuai. Selian itu usahakan juga membeli dari official store. 

Baca juga: Cara Mengatasi Partisi Hardisk Tidak Terbaca di Windows

Dalam dunia teknologi, harga murah bukan jaminan hemat. Khusus untuk HDD, lebih baik kita bayar sedikit lebih mahal tapi dapat produk yang awet, cepat, dan bisa diandalkan.

Ingat, data itu lebih mahal daripada hard disk-nya sendiri. Nggak ada gunanya hemat 100 ribu rupiah tapi kehilangan ratusan GB file penting.

Selain itu, meski kita sudah beli HDD terbaik sekalipun, jangan lupa satu prinsip penting. Selalu backup data penting ke tempat lain! Bisa ke cloud, HDD kedua, atau bahkan SSD eksternal. Karena kerusakan bisa terjadi kapan saja.